LapakViral24

Website Berita TerViral Sepanjang Masa

Food

Keju Tidak Di Sukai Banyak Orang, Padahal Sumber Kalsium Loh!

Keju Tidak Di Sukai Banyak Orang, Padahal Sumber Kalsium Loh!
Keju Tidak Di Sukai Banyak Orang, Padahal Sumber Kalsium Loh!

Keju Sudah Menjadi Makanan Manusia Sejak Ribuan Tahun Yang Lalu, Baik Hanya Sekedar Camilan Atau Di Olah Menjadi Berbagai Hidangan.  Cheese di buat melalui proses penggumpalan susu yang melibatkan penambahan bakteri dan enzim tertentu, yang mengubah susu menjadi curd dan whey. Curd, yang merupakan bagian padat, kemudian di pisahkan dari whey, bagian cairnya dan di olah untuk menghasilkan berbagai jenis Keju. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, termasuk penggaraman, pematangan dan pengempaan, yang masing-masing berperan pada rasa, tekstur dan karakteristik cheese.

Faktanya, cheese memiliki beragam jenis yang berbeda berdasarkan bahan baku, proses pembuatan dan lama pematangan. Beberapa jenis cheese yang beredar termasuk cheddar, mozzarella, gouda dan brie. Setiap jenis cheese memiliki rasa dan tekstur yang unik. Misalnya, cheddar di kenal karena rasanya yang kuat dan tajam serta teksturnya yang padat. Sementara mozzarella memiliki rasa yang lebih lembut dan tekstur yang kenyal, membuatnya ideal untuk hidangan seperti pizza. Dengan rasanya yang unik, cheese memiliki peran penting dalam kuliner di seluruh dunia. Baik di makan langsung sebagai camilan, sebagai bahan dalam berbagai resep masakan atau topping untuk menambah cita rasa hidangan. Keju parut sering digunakan dalam pasta dan hidangan panggang, sementara cheese lembaran untuk sandwich dan burger.

Proses Pembuatan Keju

Proses Pembuatan Keju melibatkan serangkaian tahapan untuk mengubah susu menjadi produk padat kaya nutrisi dan beragam dalam rasa dan tekstur. Langkah-langkah utama dalam pembuatan cheese meliputi pilihan susu yang berkualitas tinggi untuk memastikan kualitasnya. Susu segar dari sapi, domba atau kambing sering digunakan, tergantung pada jenis cheese yang ingin di produksi. Jika sudah ada, maka susu di panaskan untuk menghilangkan mikroorganisme patogen. Hal ini berguna untuk mempersiapkan kondisi yang ideal bagi bakteri asam laktat untuk berkembang biak. Setelah di panaskan, susu kemudian di asamkan dengan menambahkan kultur bakteri asam laktat. Bakteri ini mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat, yang menurunkan pH susu dan membantu dalam proses penggumpalan.

Lalu, enzim seperti rennet atau enzim lainnya di tambahkan ke dalam susu, proses ini di sebut sebagai koagulasi. Enzim akan memecah protein kasein dalam susu, membentuk gumpalan padat yang di sebut gumpalan cheese. Gumpalan ini terdiri dari kasein yang terpisah dari whey, cairan berair yang tersisa setelah koagulasi. Setelah gumpalan terbentuk, di potong menjadi potongan-potongan kecil untuk memisahkan gumpalan dari whey. Potongan-potongan ini kemudian di aduk dan di panaskan untuk memisahkan whey secara lebih efektif. Namun, proses ini berbeda-beda tergantung pada jenis cheese yang di inginkan. Misalnya, cheese keras mengalami proses pengempaan yang lebih lama dan pengeringan yang lebih lama di bandingkan dengan cheese lunak.

Setelah pemisahan, gumpalan yang terbentuk di kumpulkan dan di masukkan ke dalam cetakan. Setelah proses cetakan selesai, cheese kemudian mengalami tahap pematangan, yang bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, tergantung pada jenis cheese. Proses pematangan berperan penting dalam mengembangkan rasa dan tekstur yang unik dalam cheese. Beberapa jenis cheese juga mengalami proses pengasapan sebagai bagian dari pematangan, guna memberi aroma yang khas.

Sumber Kalsium Yang Sangat Baik

Cheese merupakan Sumber Kalsium Yang Sangat Baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Mengonsumsi cheese secara teratur dapat membantu mencegah osteoporosis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Selain itu, kalsium juga berperan penting dalam fungsi otot dan pembekuan darah. Tidak hanya itu saja, cheese juga mengandung protein, sehingga dapat membantu dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh. Konsumsi protein yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan massa otot. Oleh karena itu, cheese dapat menjadi sumber protein yang bermanfaat. Baik Bagi orang yang menjalani aktivitas fisik intensif atau mereka yang sedang dalam masa pemulihan dari cedera. Namun, bagi yang menjalani aktivitas fisik, banyak yang beralih ke susu protein karena kandungan proteinnya lebih banyak. Sehingga konsumsi cheese bukan sebagai pilihan utamanya.

Keju juga mengandung berbagai vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin A, vitamin B12, riboflavin, fosfor dan zinc. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi neurologis. Riboflavin membantu dalam produksi energi, sementara fosfor dan zinc berperan dalam berbagai fungsi tubuh termasuk pembentukan DNA dan penyembuhan luka.

Namun, sebaiknya kita konsumsi cheese dalam jumlah yang seimbang. Karena olahanan ini umumnya tinggi lemak jenuh dan natrium, sehingga jika di konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Akan tetapi, pilihan cheese rendah lemak atau mengonsumsi dalam porsi kecil dapat membantu mengurangi risiko ini. Dengan demikian, cheese dapat menjadi tambahan yang lezat dan bergizi dalam makanan, asalkan di konsumsi dengan bijak.

Alasan Mengapa Keju Begitu Di Minati

Cheese telah menjadi makanan yang sangat di sukai di seluruh dunia karena berbagai alasan. Baik dari rasa, tekstur, nilai gizi dan fleksibilitas dalam penggunaannya. Salah satu Alasan Mengapa Keju Begitu Di Minati adalah keragaman rasanya. Mulai dari yang lembut dan krimi hingga yang keras dan tajam, cheese menawarkan berbagai rasa yang memenuhi berbagai preferensi lidah. Tentu saja hal ini memungkinkan konsumen untuk menemukan jenis cheese yang sesuai dengan selera mereka. Baik untuk di makan langsung, di parut sebagai taburan atau sebagai bahan dalam masakan. Rasanya juga tegantung pada teksturnya yang beragam. Ada cheese yang lembut dan mudah di potong, seperti mozzarella, yang sering digunakan dalam hidangan seperti pizza atau caprese. Ada pula, cheese keras seperti Parmesan memiliki tekstur yang padat dan rapuh. Namun lebih cocok untuk di parut dan digunakan sebagai penyedap dalam pasta atau salad.

Selain rasanya yang kaya dan teksturnya yang beragam, cheese juga kaya akan nutrisi yang penting. Mengapa demikian? Faktanya, keju merupakan sumber protein yang baik, serta mengandung lemak, kalsium, fosfor dan vitamin B12. Meskipun cheese mengandung lemak jenuh dan kolesterol namun mengonsumsinya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan tulang. Terutama jika di pilih dalam jenis yang lebih rendah lemak. Dari hidangan pembuka hingga hidangan utama, keju dapat di manfaatkan dengan berbagai cara. Kamu bisa mengonsumsinya secara langsung atau mengolahnya kembali menjadi hidangan olahan seperti lasagna atau fondue. Keunikan dan fleksibilitas dalam penggunaannya membuat cheese menjadi pilihan utama di meja makan, acara santai hingga perayaan formal.

Salah satu hidangan Indonesia yang paling sering menggunakan cheedar adalah pasta, makaroni cheese dan risol mayonaise. Berbagai makanan tersebut sering di konsumsi masyarakat karena sangat praktis untuk di buat. Dengan demikian, yuk buat berbagai hidangan lezat menggunakan Keju.