Food
Kue Bika Ambon Menggunakan Tuak Dalam Resepnya, Benarkah?
Kue Bika Ambon Menggunakan Tuak Dalam Resepnya, Benarkah?
Kue Bika Ambon, Siapa Sih Yang Tak Kenal Dengan Oleh Oleh Khas Medan Ini? Namun Banyak Yang Tidak Mengetahui Asal Usulnya. Nama “ambon” dalam bika ambon sebenarnya tidak mencerminkan bahwa ia berasal dari Ambon, tetapi memiliki kaitan dengan sejarah lokal Medan. Terdapat beberapa versi cerita mengenai asal-usul nama dan penamaan kue ini. Namun yang pasti, bika ambon merupakan bagian dari warisan kuliner yang khas dari Medan, Sumatera Utara. Istilah ini pada mulanya berarti kue yang terbuat dari tepung beras. Selain itu, ada juga versi cerita yang menyebutkan bahwa kue ini berasal dari lokasi pertama dimana kue ini di jual. Tepatnya di simpang jalan Ambon, Sei Kera, Medan. Namun, versi cerita ini belum sepenuhnya benar karena belum ada kejelasan bagaimana asal usul bika ambon. Bagi yang tau, boleh cerita di kolom komentar ya!
Sejarah Kue Bika Ambon juga terkait dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia. Awalnya, warga Belanda membawa sebuah kue yang di kenal dengan lapis legit, terbuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, mentega, gula dan rempah-rempah. Seperti kayu manis, cengkeh dan kapulaga. Kue lapis tersebut di bawa Belanda karena mereka membutuhkan makanan yang tahan lama dan mudah di bawa dalam perjalanannya ke Indonesia. Salah satu bahan yang di anggap cocok adalah tepung sagu, di bawa ke Maluku dan di olah menjadi Bika Ambon.
Hingga kini, Kue Bika Ambon menjadi ciri khas dari Kota Medan atau menjadi oleh oleh yang di bawa oleh wisatawan (pelancong). Variasi Bika Ambon ada dua yaitu rasa original dan pandan, namun tetap menggunakan bahan yang sama. Hanya saja pada varian pandan di beri perasa atau pewarna dari pandan, sehingga warnanya menjadi hijau. Bagi yang ingin membuat bika ambon, yuk lihat resep di bawah ini!
Penggunaan Tuak Dalam Resep Bika Ambon
Bika Ambon, dengan teksturnya yang berongga dan rasa manisnya, memang memiliki sejarah penggunaan tuak atau air nira dalam resep tradisionalnya. Penggunaan tuak atau air nira sebagai bahan dalam pembuatan Bika Ambon bertujuan untuk membantu proses fermentasi yang memberikan tekstur unik pada kue ini. Fermentasi tersebut menghasilkan rongga-rongga kecil yang menjadi ciri khas Kue Bika Ambon. Namun, seiring perkembangan zaman dan kebutuhan pasar, resep Bika Ambon mengalami beberapa modifikasi. Penggunaan Tuak Dalam Resep Bika Ambon kini lebih sering di gantikan dengan bahan-bahan yang lebih baik, seperti ragi instan. Ragi instan mampu memberikan hasil fermentasi yang lebih konsisten. Sehingga memudahkan proses pembuatan dan memastikan kue yang di hasilkan memiliki tekstur dan rasa yang di harapkan.
Meskipun demikian, beberapa pembuat kue tradisional masih mempertahankan penggunaan tuak atau air nira untuk mempertahankan cita rasa otentik dan keaslian Bika Ambon. Penggunaan tuak atau air nira memberikan aroma dan rasa yang khas, yang tidak dapat sepenuhnya di gantikan oleh ragi instan. Oleh karena itu, bagi penikmat Bika Ambon yang ingin merasakan sensasi asli kue ini. Maka, mencari pembuat kue yang masih menggunakan resep tradisional bisa menjadi pilihan yang menarik. Selain itu, penggunaan tuak atau air nira dalam pembuatan Bika Ambon juga memiliki nilai budaya dan sejarah tersendiri. Tuak, yang berasal dari fermentasi nira kelapa atau nira aren, bukan hanya digunakan dalam pembuatan kue. Tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan tradisi masyarakat setempat.
Oleh Yang Sangat Terkenal Dari Medan
Medan, sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara, di kenal sebagai kota dengan beragam kuliner dan oleh-oleh khas yang memikat hati para wisatawan. Salah satu oleh- Oleh Yang Sangat Terkenal Dari Medan adalah Bika Ambon. Meski namanya mengandung kata “Ambon”, kue ini justru berasal dari Medan. Kue Bika Ambon memiliki tekstur yang unik, berpori-pori dan kenyal dengan rasa manis yang khas. Aromanya yang harum berasal dari penggunaan daun pandan dan serai dalam proses pembuatannya, membuat siapa pun yang mencicipinya ingin kembali menikmati kue ini.
Selain Bika Ambon, Bolu Meranti juga menjadi salah satu oleh-oleh yang wajib di bawa pulang saat berkunjung ke Medan. Bolu gulung yang lembut ini hadir dengan berbagai pilihan rasa seperti keju, cokelat dan nanas. Keistimewaannya terletak pada teksturnya yang sangat lembut dan isian yang melimpah, membuatnya menjadi favorit di kalangan wisatawan dan warga lokal.
Tak kalah populer, Durian Medan juga menjadi primadona oleh-oleh dari kota ini. Medan di kenal sebagai salah satu penghasil durian terbaik di Indonesia. Durian Medan memiliki daging buah yang tebal, berwarna kuning keemasan dan rasanya manis serta sedikit pahit, yang merupakan ciri khas durian berkualitas tinggi. Beberapa produk olahan durian seperti pancake durian, dodol durian dan es krim durian juga menjadi pilihan menarik sebagai oleh-oleh.
Selain makanan, Medan juga memiliki oleh-oleh berupa kain tradisional seperti Ulos. Ulos adalah kain tenun khas Batak yang digunakan dalam berbagai upacara adat dan memiliki nilai budaya yang tinggi. Ulos Medan memiliki berbagai motif dan warna yang indah, menjadikannya pilihan oleh-oleh yang bermakna dan kaya akan budaya lokal. Kain ulos dapat di jadikan sebagai cenderamata unik dan penuh kenangan bagi siapa saja yang mengunjungi Medan.
Dengan demikian, jika singgah ke kota Medan, coba cicipi beberapa makanan khas Medan, jika suka kamu bisa membawanya sebagai Oleh oleh loh!
Resep Untuk Membuat Kue Bika Ambon
Berikut adalah Resep Untuk Membuat Kue Bika Ambon:
Bahan-bahan :
200 ml santan kental
4 lembar daun jeruk, sobek-sobek
2 batang serai, memarkan
1 lembar daun pandan
50 gram tepung terigu
2 sdm ragi instan
100 ml air hangat
300 gram tepung tapioca
250 gram gula pasir
8 butir telur, ambil kuningnya saja
1/2 sdt garam
Cara Membuat:
Rebus santan bersama daun jeruk, serai dan daun pandan hingga mendidih. Lalu angkat dan saring, lalu biarkan hingga hangat.
Campurkan tepung terigu, ragi instan dan air hangat. Aduk hingga rata dan diamkan selama 15 menit hingga berbuih.
Kocok kuning telur dan gula pasir hingga larut dan mengembang. Jika sudah, masukkan tepung tapioka dan adonan ragi, aduk rata.
Tambahkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil terus di aduk. Lalu, diamkan adonan selama 2-3 jam hingga mengembang dan berbuih.
Panaskan oven pada suhu 180 derajat Celsius.
Siapkan loyang yang telah di olesi dengan minyak atau margarin. Lalu, tuangkan adonan ke dalam loyang. Panggang dalam oven selama 45-60 menit atau hingga permukaan kue berwarna kuning kecokelatan dan matang. Jika sudah, potong-potong kue sesuai selera dan sajikan.
Selamat mencoba Resep Kue Bika Ambon!