Makanan Bersantan Wajib Di Batasi Demi Kesehatan Tubuh
Makanan Bersantan Wajib Di Batasi Demi Kesehatan Tubuh

Makanan Bersantan Wajib Di Batasi Demi Kesehatan Tubuh

Makanan Bersantan Wajib Di Batasi Demi Kesehatan Tubuh

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Makanan Bersantan Wajib Di Batasi Demi Kesehatan Tubuh
Makanan Bersantan Wajib Di Batasi Demi Kesehatan Tubuh

Makanan Bersantan Memang Menjadi Salah Satu Sajian Khas Yang Juga Tak Terpisahkan Dari Perayaan Idul Adha. Hidangan seperti gulai kambing, rendang, hingga sambal goreng hati menjadi favorit karena rasa gurih dan aroma lezatnya yang menggugah selera. Namun, di balik kelezatannya, santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Bila di konsumsi secara berlebihan, hal ini dapat memicu peningkatan kadar kolesterol dan risiko gangguan kesehatan seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk tetap bijak dalam menikmati hidangan bersantan, terutama saat perayaan yang penuh limpahan makanan seperti Idul Adha.

Agar tubuh tetap sehat selama momen Lebaran Kurban, ada baiknya mengetahui batas konsumsi santan yang di anjurkan. Menurut anjuran para ahli gizi, konsumsi lemak jenuh sebaiknya tidak melebihi 10 persen dari total asupan kalori harian. Jika dalam sehari seseorang membutuhkan 2.000 kalori, maka maksimal lemak jenuh yang boleh di konsumsi adalah sekitar 20 gram. Satu porsi Makanan Bersantan berat seperti rendang atau gulai bisa mengandung hingga 5–8 gram lemak jenuh. Maka dari itu, konsumsi 1–2 porsi per hari sudah cukup dan sebaiknya di imbangi dengan makanan tinggi serat seperti sayur rebus atau buah-buahan untuk membantu menjaga keseimbangan metabolisme.

Selain membatasi jumlahnya, cara pengolahan makanan bersantan juga berperan penting. Menggunakan santan encer atau menggantinya dengan alternatif rendah lemak seperti susu rendah lemak atau santan nabati bisa menjadi pilihan lebih sehat. Memasak dengan cara di tumis atau di rebus ketimbang di goreng juga akan mengurangi kadar lemak tambahan. Jadi walaupun makanan bersantan tetap hadir di meja makan saat Idul Adha, kita tetap bisa menikmatinya dengan lebih bijak dan tidak mengorbankan kesehatan tubuh demi selera sesaat. Mengatur porsi makan, memperhatikan cara memasak, serta menyeimbangkannya dengan aktivitas fisik ringan setelah makan bisa membantu menjaga tubuh tetap bugar dan kolesterol tetap dalam batas aman.

Batas Aman Konsumsi Makanan Bersantan

Selanjutnya Batas Aman Konsumsi Makanan Bersantan perlu di pahami agar kita tetap bisa menikmati kelezatannya tanpa mengorbankan kesehatan. Meski kerap di anggap sebagai pemicu kolesterol, santan sebenarnya memiliki sejumlah manfaat bila di konsumsi dalam jumlah yang tepat. Kandungan asam laurat dalam santan di ketahui bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh, menjaga kesehatan jantung, bahkan mendukung program penurunan berat badan. Selain itu, santan juga mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam melawan radikal bebas. Sayangnya, semua manfaat tersebut hanya bisa di dapat jika di konsumsi dengan bijak dan tidak berlebihan.

Kadar lemak jenuh dalam santan cukup tinggi, sehingga penting untuk memperhatikan porsinya. Berdasarkan pedoman dari lembaga kesehatan, konsumsi lemak jenuh sebaiknya di batasi maksimal 10 persen dari total kalori harian. Untuk kebutuhan energi sekitar 2.000 kalori, berarti hanya sekitar 20 gram lemak jenuh yang di perbolehkan. Dalam praktiknya, satu porsi rendang atau gulai bisa mengandung 5–8 gram lemak jenuh. Maka, mengonsumsi lebih dari dua porsi makanan bersantan dalam sehari sudah cukup untuk melewati batas tersebut. Menurut Beach Body on Demand, kisaran yang masih di anggap wajar adalah 1 hingga 2 cangkir santan per hari.

Lembaga lain seperti American Heart Association bahkan menyarankan lebih ketat, yaitu hanya 6 persen dari total kalori harian untuk konsumsi lemak jenuh. Ini berarti, semakin sedikit asupan makanan bersantan, maka semakin kecil pula risiko naiknya kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Perlu di ingat batas aman konsumsi makanan bersantan bisa berbeda untuk tiap individu, apalagi bagi mereka yang memiliki intoleransi atau masalah pencernaan tertentu. Untuk kondisi khusus, para ahli biasanya menyarankan konsumsi maksimal sekitar 120 ml atau setengah cangkir santan saja.

Efek Samping

Selain itu Efek Samping dari konsumsi santan perlu di perhatikan meskipun bahan ini di kenal memiliki sejumlah manfaat. Santan mengandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin E, zat besi, serta asam laurat yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, untuk mendapatkan manfaat tersebut, santan harus di konsumsi dalam jumlah wajar dan di pilih dari sumber yang berkualitas. Santan murni tanpa tambahan pengawet atau pemanis buatan lebih baik bagi tubuh. Penting juga untuk mengingat bahwa santan bukanlah bahan makanan yang bisa di konsumsi secara bebas tanpa kontrol, terutama dalam olahan yang di gabung dengan makanan berlemak lain.

Kandungan lemak dan kalori dalam santan cukup tinggi, sehingga dapat memengaruhi keseimbangan asupan energi harian. Jika kamu mengonsumsi hidangan seperti opor ayam, gulai dan rendang bersamaan dengan nasi putih atau sumber karbohidrat lain secara berlebihan, risiko kenaikan berat badan pun meningkat. Lemak jenuh dalam santan akan di simpan tubuh jika tidak di gunakan sebagai energi dan ini bisa memicu penumpukan lemak tubuh dalam jangka panjang. Maka dari itu, konsumsi makanan bersantan sebaiknya di imbangi dengan aktivitas fisik yang memadai serta pilihan lauk rendah lemak lainnya.

Selain berat badan, efek samping lain dari konsumsi berlebihan adalah meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Meskipun santan mengandung lemak yang juga mampu menaikkan kolesterol baik (HDL), namun peningkatan kolesterol jahat (LDL) tetap menjadi kekhawatiran utama. Kadar kolesterol yang tidak seimbang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sebaiknya tetap bijak dalam memilih menu bersantan dan tidak menjadikannya sebagai bagian utama dari makanan sehari-hari. Mengganti sebagian santan dengan alternatif rendah lemak seperti santan nabati atau susu rendah lemak juga bisa menjadi solusi cerdas untuk mengurangi efek samping tanpa mengorbankan cita rasa masakan.

Tips Aman Mengonsumsinya

Selanjutnya Tips Aman Mengonsumsinya penting di terapkan agar tubuh tetap sehat meskipun menikmati hidangan lezat saat momen spesial seperti Idul Adha. Selain memperhatikan batas konsumsi santan, kamu juga di sarankan untuk menyeimbangkan asupan nutrisi harian. Salah satunya dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi seperti sayur dan buah. Menurut ahli gizi Stefania Widya Setyaningtyas dari Universitas Airlangga, serat dapat membantu mengikat kolesterol di saluran pencernaan sehingga tidak semuanya terserap oleh tubuh. Serat juga membantu sistem pencernaan tetap lancar dan menjaga metabolisme tetap optimal selama masa liburan yang penuh godaan makanan berat.

Jika sulit menghindari makanan bersantan, kamu bisa menyiasatinya dengan strategi yang lebih praktis. Cobalah makan buah terlebih dahulu sebelum menyantap makanan utama. Buah akan memberikan rasa kenyang lebih cepat dan mengurangi porsi makan berat. Pilihlah menu non-santan seperti sate, sup, atau rawon yang lebih ringan dan rendah lemak jenuh. Menghitung kandungan santan dari setiap hidangan mungkin terasa rumit. Namun memperkirakan dan membatasi porsinya tetap perlu di lakukan untuk menjaga tubuh tetap bugar. Dengan mengikuti tips aman mengonsumsinya, kamu tetap bisa merayakan hari besar tanpa harus khawatir terhadap dampak negatif dari kelebihan lemak jenuh. Nikmati sajian lezat dengan bijak agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi Makanan Bersantan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait