Penganut Kepercayaan Satanic Semakin Banyak
Penganut Kepercayaan Satanic Semakin Banyak

Penganut Kepercayaan Satanic Semakin Banyak

Penganut Kepercayaan Satanic Semakin Banyak

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Penganut Kepercayaan Satanic Semakin Banyak
Penganut Kepercayaan Satanic Semakin Banyak

Penganut Kepercayaan Satanic Tentunya Ini Juga Memberikan Sebuah Argumen Yang Banyak Dari Berbagai Negara Pastinya. Satanisme adalah suatu kepercayaan atau ideologi yang secara umum berfokus pada penggambaran Setan (Satan) sebagai simbol pemberontakan, kebebasan individu dan penolakan terhadap norma agama tradisional. Ada berbagai bentuk Satanisme, tetapi yang paling di kenal adalah Satanisme teistik dan Satanisme ateistik. Satanisme teistik percaya pada entitas spiritual yang di kenal sebagai Setan dan menyembahnya sebagai kekuatan supernatural, sementara Satanisme ateistik lebih menekankan filosofi kehidupan yang menolak konsep Tuhan dan agama. Dengan Setan di anggap sebagai simbol daripada makhluk nyata.

Selanjutnya satanisme modern pertama kali menjadi terkenal dengan berdirinya Gereja Setan oleh Anton LaVey pada tahun 1966. LaVey menciptakan The Satanic Bible (1969), yang menjadi teks dasar bagi penganut Satanisme LaVeyan, bentuk Satanisme ateistik. Dalam ajarannya, LaVey menekankan pentingnya egoisme, pemenuhan diri dan kepuasan pribadi. Serta menolak nilai-nilai tradisional Kristen seperti kerendahan hati dan pengorbanan diri. Satanisme LaVeyan lebih menyerupai sistem etika yang mengagungkan kebebasan individu dan rasionalitas ketimbang suatu agama spiritual.

Penganut Kepercayaan Satanic juga sering di salahpahami oleh masyarakat umum dan di kaitkan dengan aktivitas kriminal, kekerasan dan pengorbanan manusia. Terutama karena pengaruh media dan rumor yang beredar selama Satanic Panic pada 1980-an dan 1990-an di Amerika Serikat. Namun, sebagian besar kelompok Satanis menentang tindakan kekerasan dan menekankan bahwa mereka beroperasi dalam kerangka hukum. Mereka menggunakan Setan sebagai simbol perlawanan terhadap otoritas agama yang represif dan penolakan terhadap dogma yang mereka anggap membatasi kebebasan individu.

Kemudian juga ini Satanisme adalah gerakan yang kompleks dengan berbagai bentuk interpretasi. Bagi sebagian orang, itu adalah bentuk spiritualitas yang aktif. Sementara bagi yang lain, itu adalah simbol pemberontakan atau filsafat hidup. Maka dengan ini kami akan menjelaskannya kepada anda tentang beberapa hal pada kepercayaan satanisme tersebut secara jelas di bawah.

Sejarah Dari Penganut Kepercayaan Satanic

Untuk dengan ini kami akan menjelaskannya kepada anda tentang beberapa hal pada Sejarah Dari Penganut Kepercayaan Satanic. Maka untuk ini anda bisa membacanya di bawah berikut secara jelas. Sejarah Satanisme di mulai dari interpretasi religius terhadap Setan dalam tradisi Yahudi, Kristen dan Islam, di mana Setan di pandang sebagai entitas jahat yang melawan Tuhan. Namun, gagasan tentang Satanisme sebagai suatu gerakan atau keyakinan yang terorganisir tidak muncul hingga abad ke-17. Pada masa itu, di Eropa, banyak orang di tuduh bersekutu dengan Setan dalam konteks pengadilan penyihir dan inkuisisi. Banyak dari tuduhan ini tidak di dasarkan pada fakta. Tetapi muncul dari ketakutan masyarakat terhadap sihir dan pengaruh jahat yang di anggap berasal dari Setan.

Selanjutnya pada abad ke-19, konsep Satanisme mulai di kaitkan dengan gerakan okultisme dan mistisisme. Sejumlah kelompok dan individu terlibat dalam praktek spiritual yang memanfaatkan simbolisme Setan, meskipun tidak selalu dalam konteks penyembahan langsung. Misalnya, penulis Prancis, Eliphas Levi, menggabungkan simbol Baphomet, sosok setengah manusia setengah kambing. Ini yang sering di kaitkan dengan Satanisme modern. Dalam periode ini, Setan lebih sering di jadikan simbol pemberontakan terhadap otoritas agama. Bahkan konvensi sosial daripada makhluk supranatural yang di sembah.

Bahkan gerakan Satanisme modern di mulai pada tahun 1966 ketika Anton LaVey mendirikan Gereja Setan di San Francisco, AS. LaVey menerbitkan The Satanic Bible pada 1969, yang menetapkan ajaran-ajaran utama Satanisme LaVeyan. LaVey mengedepankan Satanisme sebagai filosofi ateistik yang menolak gagasan Tuhan dan agama tradisional. Serta menekankan pemenuhan diri, kebebasan individu, dan egoisme. Gereja Setan menjadi pusat dari Satanisme modern, dengan banyak pengikut yang tertarik pada ideologi yang menolak moralitas Kristen konvensional. Pada dekade 1980-an dan 1990-an, Satanisme mendapat perhatian besar selama Satanic Panic di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat. Banyak orang percaya bahwa kelompok Satanic terlibat dalam kejahatan ritual, pengorbanan manusia dan penyembahan Setan.

Tujuan Dari Satanisme

Dengan ini juga ada beberapa hal yang tentunya perlu untuk anda perhatikan tentang Tujuan Dari Satanisme. Tujuan utama Satanisme bervariasi tergantung pada aliran atau cabang yang di anut. Tetapi secara umum, Satanisme menekankan kebebasan individu, otonomi dan penolakan terhadap otoritas agama yang tradisional. Pada inti filosofi Satanisme, terutama dalam Satanisme ateistik seperti yang di ajarkan oleh Anton LaVey. Tujuan utamanya adalah untuk memberdayakan individu agar bisa hidup sesuai dengan hasrat dan keinginannya sendiri, tanpa terikat oleh aturan moral atau doktrin agama yang membatasi. Satanisme tidak memandang Setan sebagai makhluk yang harus di sembah, melainkan sebagai simbol dari pemberontakan dan kemandirian.

Kemudian dalam Satanisme LaVeyan, tujuan pribadi dan kebahagiaan menjadi fokus utama. Setiap individu di anggap bertanggung jawab atas nasibnya sendiri dan ajarannya menekankan pentingnya egoisme sehat, pencapaian diri dan pengakuan atas naluri manusiawi. Satanisme LaVeyan menolak konsep dosa dan pengorbanan diri seperti yang di ajarkan dalam agama-agama tradisional dan sebaliknya. Ini mendukung pemenuhan hasrat dan kenikmatan dalam kehidupan ini. Melalui pendekatan ini, para pengikut Satanisme di harapkan dapat mencapai keseimbangan antara pemenuhan keinginan dan tanggung jawab terhadap diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Satanisme juga bertujuan untuk menentang otoritas yang represif, terutama otoritas agama. Setan dalam Satanisme di pandang sebagai simbol perlawanan terhadap dogma-dogma agama yang di anggap membatasi kebebasan berpikir dan berekspresi. Satanisme tidak hanya menolak konsep Tuhan dan agama, tetapi juga mengkritik sistem sosial yang mengatur individu melalui moralitas agama yang di anggap menindas. Dengan cara ini, Satanisme berperan sebagai alat untuk menentang status quo dan menantang tatanan sosial dan agama yang dominan.

Maka selain itu, dalam konteks gerakan Satanisme yang lebih modern seperti The Satanic Temple. Tujuan utamanya adalah mempromosikan sekularisme, hak-hak sipil dan kebebasan berekspresi. The Satanic Temple sering menggunakan Setan sebagai simbol politik untuk menentang dominasi agama di ruang publik.

Simbol Dari Satanic

Sehingga dalam hal ini juga kami menjelaskannya tentang sebuah hal pada Simbol Dari Satanic. Baphomet adalah salah satu simbol yang paling ikonik dalam Satanisme, terutama dalam Satanisme LaVeyan. Baphomet biasanya di gambarkan sebagai makhluk setengah manusia setengah kambing. Dengan tanduk, sayap dan seringkali elemen-elemen lainnya seperti ular atau pentagram di kepalanya.

Kemudian pentagram terbalik atau pentakel dengan dua titik ke atas, adalah simbol yang sangat umum dalam Satanisme. Dalam konteks Kristen, pentagram sering di anggap sebagai lambang perlindungan atau representasi dari lima luka Kristus. Namun, dalam Satanisme, pentagram yang di balik melambangkan penolakan terhadap tradisi Kristen dan penekanan pada materialisme serta naluri manusia. Simbol ini juga di anggap mencerminkan Satanisme yang memusatkan perhatian pada dunia nyata dan kehidupan ini. Maka ini berbagai penjelasan mengenai Penganut Kepercayaan Satanic.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait