Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising
Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising

Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising

Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising
Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising

Kejahatan Siber Dengan Menggunakan Phising Memiliki Banyak Sekali Cara Dalam Menjebak Orang Untuk Masuk Perangkapnya. Phishing merupakan salah satu bentuk kejahatan siber ini bertujuan untuk mengambil informasi pribadi seperti sebuah kata sandi, nomor kartu kredit atau data akun melalui cara yang menipu dan menyamar. Biasanya, pelaku phising menyamar sebagai pihak yang terpercaya, seperti bank, perusahaan teknologi atau instansi pemerintah. Lalu mengirimkan pesan atau email palsu yang tampak resmi. Dalam pesan tersebut, korban di arahkan untuk mengklik tautan atau mengisi formulir yang sebenarnya adalah jebakan untuk mengumpulkan informasi rahasia.

Kemudian metode yang di gunakan dalam phishing sangat beragam. Salah satu yang paling umum adalah melalui email palsu. Ini di mana pelaku membuat email yang tampak seperti dikirim dari lembaga resmi dan meminta pengguna untuk “memverifikasi” akun mereka. Selain itu, ada juga phishing melalui situs web tiruan, pesan teks (SMS phishing atau “smishing”) dan panggilan telepon (voice phishing atau “vishing”). Semua metode ini mengandalkan manipulasi psikologis, seperti menciptakan rasa panik atau urgensi. Ini agar korban segera mengambil tindakan tanpa berpikir panjang.

Lalu dampak dari Kejahatan Siber phishing bisa sangat merugikan, baik secara finansial maupun keamanan data. Informasi yang di curi dapat di gunakan untuk mengakses akun bank, mencuri identitas atau melakukan transaksi ilegal. Selain kerugian individu, phishing juga bisa mengancam keamanan perusahaan jika pelaku berhasil mendapatkan akses ke sistem internal melalui akun karyawan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, baik pengguna pribadi maupun profesional. Lalu untuk waspada terhadap pesan mencurigakan dan selalu memverifikasi keaslian sumber sebelum memberikan informasi pribadi.

Bahkan untuk mencegah menjadi korban phishing, ada beberapa langkah yang bisa di ambil. Pertama, jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dari email yang mencurigakan. Kemudian periksa alamat pengirim dengan teliti, karena pelaku sering menggunakan alamat yang mirip dengan yang resmi.

Awal Mula Kejahatan Siber Phising

Sehingga untuk dengan ini kami akan memberi anda penjelasan mengenai Awal Mula Kejahatan Siber Phising. Phishing pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1990-an, seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan layanan email. Istilah “phishing” berasal dari kata “fishing” (memancing), dengan penggunaan huruf “ph” sebagai permainan kata yang merujuk pada “phone phreaking”. Ini yaitu aktivitas meretas sistem telepon yang populer sebelumnya. Konsepnya sama: memancing informasi berharga dari korban. Salah satu kasus phishing pertama tercatat pada tahun 1996, ketika pelaku mulai menargetkan pengguna AOL (America Online). Ini sebuah penyedia layanan internet terbesar saat itu.

Selanjutnya pada masa awal, pelaku phising mengirimkan pesan kepada pengguna AOL dengan menyamar sebagai staf resmi dari perusahaan tersebut. Mereka meminta pengguna untuk memberikan kata sandi atau informasi akun dengan alasan seperti “verifikasi sistem” atau “pembaruan data”. Karena kesadaran keamanan digital masih sangat rendah saat itu, banyak orang tertipu dan menyerahkan informasi pribadinya. Teknik ini kemudian menyebar dengan cepat karena di anggap efektif dan sulit di lacak. Akibatnya, AOL pun mengalami kerugian besar dan mulai meningkatkan sistem keamanannya.

Lalu seiring berkembangnya teknologi dan meluasnya penggunaan internet global, metode phishing pun ikut berevolusi. Pelaku mulai menggunakan email massal dengan tampilan profesional yang meniru institusi keuangan, e-commerce dan bahkan instansi pemerintah. Mereka membuat situs palsu yang menyerupai situs asli untuk mengecoh korban agar memasukkan data sensitif. Pada era 2000-an, phishing menjadi salah satu metode utama dalam kejahatan siber. Ini terutama setelah munculnya malware dan botnet yang memperluas cakupan serangan.

Selanjutnya saat ini, phishing tidak hanya di lakukan oleh individu, tetapi juga oleh kelompok kriminal terorganisir dengan teknik yang semakin canggih. Mereka menggunakan alat otomatis, kecerdasan buatan dan rekayasa sosial untuk menyerang target secara spesifik. Jenis phishing pun berkembang menjadi spear phishing (menarget individu tertentu), whaling (menarget eksekutif perusahaan) dan clone phishing (menduplikasi email resmi). 

Ciri-Ciri Terkena Phising

Untuk itu kami akan menyampaikannya kepada anda tentang Ciri-Ciri Terkena Phising. Phishing adalah bentuk penipuan siber yang seringkali sulit di kenali, terutama bagi pengguna internet yang belum terbiasa dengan teknik kejahatan digital. Salah satu ciri utama seseorang yang terkena phishing adalah kehilangan akses terhadap akun pribadi, seperti email, media sosial atau rekening bank. Setelah korban tanpa sadar memberikan informasi login, pelaku segera mengakses dan mengganti kata sandi akun tersebut, sehingga korban tidak bisa lagi masuk. Hilangnya akses ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan di sertai dengan notifikasi aktivitas mencurigakan dari pihak penyedia layanan.

Kemudian ciri lainnya adalah adanya transaksi keuangan yang tidak di kenali. Misalnya, tiba-tiba ada pemotongan saldo di rekening bank atau tagihan kartu kredit yang tidak pernah di lakukan. Dalam kasus yang lebih parah, pelaku phising bisa menggunakan identitas korban untuk mengajukan pinjaman atau melakukan pembelian daring. Jikaa anda melihat ada aktivitas mencurigakan seperti ini tanpa sepengetahuan anda. Kemungkinan besar data pribadi telah di salahgunakan akibat serangan phishing.

Lalu seseorang yang terkena phishing juga mungkin akan menerima balasan atau komplain dari kontak mereka terkait pesan aneh yang di kirimkan dari akun mereka. Pelaku sering menggunakan akun yang sudah di retas untuk menyebarkan tautan phising baru kepada orang lain, terutama ke daftar kontak korban. Jika teman atau kolega anda mengatakan bahwa mereka menerima pesan aneh atau tautan mencurigakan dari akun anda. Tentunya itu bisa menjadi tanda kuat bahwa akun anda telah di kompromikan. Selain itu, komputer atau perangkat korban mungkin menunjukkan gejala tidak biasa, seperti melambat secara tiba-tiba, munculnya iklan pop-up yang tidak di inginkan, atau redirect ke situs asing saat browsing. Ini bisa menjadi tanda bahwa selain phising, perangkat anda juga terinfeksi malware yang di tanam melalui tautan palsu.

Cara Agar Terhindar Dari Phising

Dengan ini juga ini akan kami sampaikan tentang Cara Agar Terhindar Dari Phising. Agar terhindar dari phising, penting untuk selalu waspada dan menerapkan kebiasaan digital yang aman. Salah satu langkah utama adalah tidak sembarangan mengklik tautan dari email, SMS atau pesan media sosial yang mencurigakan. Banyak serangan phishing menyamar sebagai pesan resmi dari bank, e-commerce atau instansi pemerintah dengan tujuan memancing anda membuka situs palsu. Periksa alamat email pengirim, ejaan dan tata bahasa dalam pesan phishing sering menggunakan alamat pengirim yang mirip dengan asli dan kalimat yang terasa mendesak atau mengancam.

Kemudian adalah selalu mengecek alamat situs web sebelum memasukkan informasi sensitif. Situs asli biasanya menggunakan protokol HTTPS dan alamat domain yang tepat. Jika anda di arahkan ke halaman login dari tautan, lebih baik buka situs tersebut secara manual melalui browser, bukan dari tautan langsung. Anda juga bisa menyimpan bookmark situs penting seperti internet banking atau email agar lebih aman saat mengaksesnya. Maka untuk ini telah kami bahas tentang Kejahatan Siber.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait