Konferensi Internasional: Komitmen Untuk Pengurangan Emisi
Konferensi Internasional: Komitmen Untuk Pengurangan Emisi

Konferensi Internasional: Komitmen Untuk Pengurangan Emisi

Konferensi Internasional: Komitmen Untuk Pengurangan Emisi

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Konferensi Internasional: Komitmen Untuk Pengurangan Emisi
Konferensi Internasional: Komitmen Untuk Pengurangan Emisi

Konferensi Internasional mengenai komitmen untuk pengurangan emisi merupakan forum penting di tingkat global yang bertujuan. Untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu konferensi paling terkenal dalam konteks ini adalah Konferensi Para Pihak (COP) dari Persetujuan Paris yang di adakan oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Di konferensi-konferensi ini, negara-negara anggota berdiskusi dan membuat kesepakatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global. Salah satu tonggak penting adalah Perjanjian Paris yang di ratifikasi pada COP21 di Paris pada tahun 2015. Perjanjian ini menetapkan target global untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Dengan upaya untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celsius.

Dalam konteks Perjanjian Paris, negara-negara berkomitmen untuk mengajukan Nationally Determined Contributions (NDCs). Yaitu rencana aksi individu untuk mengurangi emisi dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Konferensi semacam ini juga menekankan pentingnya pembiayaan untuk negara-negara berkembang. Agar mereka dapat mengatasi dampak perubahan iklim dan beralih ke teknologi yang lebih bersih.

Konferensi internasional ini sering kali melibatkan pembicaraan tentang berbagai aspek terkait perubahan iklim. Termasuk pengurangan emisi, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan mekanisme pendanaan. Seringkali, konferensi ini juga memberikan platform untuk para pemangku kepentingan dari sektor swasta. Masyarakat sipil, dan ilmuwan untuk menyampaikan pandangan mereka dan berbagi solusi inovatif.

Konferensi Internasional ainnya yang juga berfokus pada isu pengurangan emisi dan perubahan iklim. Seperti KTT Iklim G20 dan pertemuan tahunan oleh berbagai organisasi lingkungan internasional. Kesepakatan dan komitmen yang di capai dalam konferensi-konferensi ini memainkan peran kunci dalam upaya global. Untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan mempercepat transisi ke ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kebijakan Penting Dari Konferensi Internasional

Kebijakan Penting Dari Konferensi Internasional yang memiliki dampak luas pada upaya global. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadapi tantangan perubahan iklim. Salah satu hasil signifikan dari Konferensi COP21 di Paris adalah Perjanjian Paris. Perjanjian ini menetapkan target global untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata dunia di bawah 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Dengan upaya untuk membatasi kenaikan hingga 1,5 derajat Celsius. Negara-negara yang meratifikasi perjanjian ini berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui Nationally Determined Contributions (NDCs).

Protokol Kyoto, yang di adopsi pada Konferensi COP3 di Kyoto pada tahun 1997. Adalah salah satu kesepakatan awal yang mewajibkan negara-negara industri maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Sebesar rata-rata 5,2% di bawah tingkat emisi 1990 selama periode komitmen 2008-2012. Protokol ini menjadi langkah awal penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Meskipun terbatas pada negara-negara tertentu dan mengalami tantangan dalam hal kepatuhan.

Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang di adopsi pada tahun 2015 mencakup tujuan untuk mengatasi perubahan iklim. Meskipun tidak secara eksklusif tentang perubahan iklim. Kebijakan ini menekankan pentingnya integrasi masalah lingkungan dalam strategi pembangunan global. Termasuk pengurangan emisi, peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim, dan keberlanjutan.

Selain itu, Protokol Montreal, yang di adopsi pada tahun 1987, juga berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca. Meskipun tidak langsung terkait dengan perubahan iklim. Kebijakan ini mengatur pengurangan zat perusak lapisan ozon, dan keberhasilannya dalam mengurangi emisi senyawa seperti CFC turut membantu dalam mengatasi masalah pemanasan global.

Kebijakan-kebijakan ini mencerminkan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Setiap kebijakan yang di hasilkan dari konferensi internasional tersebut memainkan peran penting dalam membentuk strategi global. Untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan memastikan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Komitmen Untuk Pengurangan Emisi

Komitmen Untuk Pengurangan Emisi gas rumah kaca merupakan inti dari berbagai kebijakan internasional yang di hasilkan dari konferensi-konferensi besar tentang perubahan iklim. Salah satu komitmen utama adalah dari Perjanjian Paris yang di adopsi pada COP21 di Paris pada tahun 2015. Dalam perjanjian ini, negara-negara dunia setuju untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius. Jika di bandingkan dengan tingkat pra-industri, dengan upaya untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celsius. Setiap negara di harapkan untuk menyusun dan melaksanakan Nationally Determined Contributions (NDCs), yang merupakan rencana aksi nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Komitmen dalam Perjanjian Paris juga mencakup peningkatan dukungan finansial untuk negara-negara berkembang. Negara-negara maju berjanji untuk memberikan bantuan finansial. Dengan target mencapai 100 miliar dolar AS per tahun pada 2020 untuk mendukung mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim di negara-negara yang kurang berkembang.

Di luar Perjanjian Paris, Protokol Kyoto, yang di sepakati pada tahun 1997. Adalah contoh komitmen awal dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Protokol ini mewajibkan negara-negara industri maju untuk mengurangi emisi mereka sebesar rata-rata 5,2% di bawah tingkat emisi 1990 selama periode komitmen 2008-2012. Meskipun Protokol Kyoto memiliki keterbatasan. Seperti tidak mencakup beberapa negara besar dan masalah kepatuhan. Ini adalah langkah awal penting dalam pengaturan global terhadap perubahan iklim.

Selanjutnya, dalam Konferensi COP26 di Glasgow pada tahun 2021, komitmen untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap menjadi salah satu hasil utama. Selain itu, konferensi ini mendorong negara-negara untuk meningkatkan ambisi mereka dalam NDCs secara berkala dan memperkuat dukungan untuk negara-negara berkembang melalui pembiayaan iklim.

Secara keseluruhan, komitmen internasional untuk pengurangan emisi mencerminkan usaha global untuk mengatasi perubahan iklim melalui pengaturan dan tindakan kolektif yang melibatkan negara-negara di seluruh dunia. Implementasi dan pencapaian komitmen-komitmen ini merupakan kunci dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan.

Manfaat Pengurangan Emisi

Manfaat Pengurangan Emisi yang memberikan signifikan baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Salah satu manfaat utama adalah perlindungan terhadap iklim global. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, kita dapat memperlambat atau membalikkan pemanasan global, menjaga suhu bumi tetap dalam rentang yang stabil dan aman. Ini penting untuk menghindari dampak ekstrem seperti cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan perubahan pola cuaca yang dapat merugikan ekosistem dan masyarakat.

Selain itu, peningkatan kualitas udara adalah manfaat langsung dari pengurangan emisi. Gas rumah kaca sering kali berasal dari sumber yang juga mengeluarkan polutan udara berbahaya seperti partikel halus dan nitrogen oksida, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan dan jantung. Dengan mengurangi emisi dari pembakaran bahan bakar fosil dan industri, kualitas udara dapat membaik, mengurangi prevalensi penyakit yang terkait dengan polusi udara.

Keberlanjutan sumber daya energi juga menjadi manfaat penting. Dengan beralih ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro, serta meningkatkan efisiensi energi, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan mengurangi dampak lingkungan dari ekstraksi dan pembakaran energi fosil.

Pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja adalah manfaat lain dari pengurangan emisi. Sektor energi terbarukan dan teknologi hijau menciptakan peluang kerja baru dan merangsang inovasi. Investasi dalam teknologi bersih dan efisiensi energi dapat mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan meningkatkan daya saing industri di pasar global.

Akhirnya, pengurangan risiko dan biaya terkait perubahan iklim juga merupakan manfaat penting. Dengan mengambil tindakan proaktif untuk mengurangi emisi, kita dapat mengurangi risiko dan biaya yang terkait dengan bencana iklim, seperti banjir, kekeringan, dan badai. Ini tidak hanya mengurangi kerusakan ekonomi tetapi juga meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Konferensi Internasional secara keseluruhan, pengurangan emisi gas rumah kaca membawa manfaat yang luas dan saling terkait yang mendukung kesehatan manusia, keberlanjutan lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait